Sabtu, 31 Januari 2015

Sate Kajang, Kuliner Lezat Khas Malaysia




Seperti ini penampakan Sate Kajang itu

Setelah peluk cium karena rasa kangen yang terpendam maklum sudah 9 tahun tak berjumpa, kakak segera membawa saya ke rumahnya di Kota Klang, Selangor-Malaysia. Untuk bisa sampai ke rumah kakak,  mobil yang kami tumpangi harus berjalan cukup kencang mengingat jarak tempuh yang cukup jauh.

Pada kecepatan kira-kira 110 km/jam saja butuh waktu 1,5 jam apalagi bila kecepatan kendaraan dibawah 100 km/jam tentu waktu yang diperlukan menjadi lebih lama lagi. Pada perjalanan semacam ini biasanya kakak mengeluarkan ongkos taksi sebesar 100 RM (sekitar Rp.370.000,-).

Di pinggiran Kota Klang kami beristirahat sejenak. Kakak yang dalam perjalanan itu ditemani suaminya yang juga orang asli Malaysia mengajak saya untuk mampir di sebuah warung yang menyediakan masakan khas Malaysia. Meski perut ini belum terlalu lapar namun kakak tetap menyarankan agar kami makan saja. Kebetulan ia juga belum siap dengan makanan di rumah. 

Rupanya kakak ingin menyenangkan hati saya, seorang adik yang ditinggalkannya sejak 9 tahun yang lalu. Kakak bersama suaminya menghormati kedatangan adiknya dari Surabaya yang beberapa waktu lalu gagal berangkat akibat penerbangan terhalang oleh abu Gunung Kelud di Kediri-Jawa Timur. 

Kakak dengan caranya yang sederhana menyambut kehadiran saya yang justru tidak membawa oleh-oleh berarti kecuali secuil bumbu dapur, beberapa carik surat dari anak dan keponakannya yang isinya tidak lain adalah “tulisan titip rindu buat mama”, baju muslim dan jilbab, foto-foto keluarga besar kami.

Hidangan lengkap Sate Kajang, Klang-Selangor-Malaysia

Pak Bahruddin, suami kakak mempersilahkan saya untuk segera makan Sate Kajang, kuliner khas Negara Malaysia. Menurut beliau kurang enak bila satenya sudah dingin. Maka dari itu tanpa banyak komentar, saya segera melahapnya sambil sesekali berbincang-bincang menanyakan khabar kakak setelah sekian lama bermukim di Malaysia.

Tak berbeda jauh dengan kuliner Sate Madura atau Padang, Sate Kajang juga tak kalah nikmatnya. Ada beberapa pilihan daging, seperti misalnya daging lembu (sapi), kambing atau bahkan unta. Harga pertusuk untuk setiap jenis daging juga berbeda. 


Sate Kajang berasal dari Kawasan Kajang di Selangor, Malaysia. Biasanya disajikan dengan "lontong" atau nasi. Irisan mentimun ditambahkan sebagai sayur lalapan. Selain itu mentimun juga menambah sedapnya kuliner khas Suku Melayu di Malaysia ini.

Sambal Sate Kajang terbuat dari kecap, bumbu dan cabe. Bila ingin pedas, Anda atau traveler lainnya bisa menambahkan cabe ke dalam cawan sambal itu. Bumbu kecap terlihat lebih dominan ketimbang cabenya.

Bumbu Sate Kajang juga tak berbeda jauh dengan Sate Madura atau Padang. Bumbu Sate Kajang rasanya manis dan gurih. Bumbu kacang tanahnya terasa betul di lidah.

Saat melancong ke Malaysia pada 20-24 Februari 2014 yang baru lalu, kawasan Klang-Selangor masih memasuki musim kemarau. Air PDAM di sana termasuk di warung yang kami singgahi juga sering mati. Es Markisa sengaja dipesan Kakak karena pas untuk suasana gerah karena kemarau panjang di daerah ini. Makan satenya juga terasa lebih nikmat bila ditemani dengan es ini.


Sate Kajang merupakan ikon kuliner Negara Malaysia.  Saya sendiri selama beberapa hari di negara ini juga belum sempat mengunjungi kawasan ini. Secara psikis calon pembeli akan tertarik dengan kuliner ini setelah melihat papan nama yang ditempelkan pada bagian depan warung sate,  selera makanpun akan segera muncul. 

Es ABC kalau di Indonesia adalah es campur

Makan Sate Kajang tanpa ditemani Es ABC jelas kurang afdol. Es ABC jika di Indonesia biasa dinamakan Es Campur. Topingnya menggunakan es krim yang lembut bak salju kutub utara. Isi buah dalam Es ABC bervariasi,  ada potongan apel, melon, nenas dan lainnya.

Nama Sate Kajang Hj. Samuri sudah sangat kondang di Malaysia. Khabarnya Hj. Samuri ini memiliki warung-warung sate dalam jumlah banyak dan tersebar di Negeri Selangor. 
Jenis daging Sate Kajang beraneka macam. Ada yang berasal dari daging lembu (sapi), kambing, unta, ayam, rusa atau bahkan kelinci. Harganyapun bervariasi tergantung jenis dagingnya. Biasanya pemilik warung sate membandrol harga pertusuknya.


0 komentar:

Posting Komentar