Sabtu, 31 Januari 2015

Bengawan Solo, Riwayatmu Kini!



Sungai Bengawan Solo dari Jembatan Blora

Sang maestro musik keroncong Indonesia, almarhum Gesang pernah menciptakan lagu berjudul Bengawan Solo karena terinspirasi oleh sungai ini. Beliau kemudian mempopulerkannya ke negara Jepang.

Uniknya lirik lagu Bengawan Solo bukan hanya ngetop melainkan juga bisa diterima oleh masyarakat asal “geisha” itu. Anda pasti tahu “Bengawan Solo”. Nama ini sangat akrab di telinga kita. Mulai anak-anak sampai orang dewasa pasti pernah mendengarnya. 

Kata Bengawan Solo yang saya maksud ialah nama sebuah sungai yang ada di Pulau Jawa.
Kata bengawan berarti sungai besar dan panjang. Tak berlebihan bila Sungai Bengawan Solo dikenal sebagai sungai terpanjang di Pulau Jawa.  Panjangnya mencapai  548 kilometer.

Jembatan Blora yang dibawahnya mengalir Sungai Bengawan Solo

Sungai Bengawan Solo mengalir melalui 2 bagian hulu yang letaknya di Wonogiri dan Ponorogo hingga ke daerah-daerah lain yang berada di Jawa Tengah dan Timur dan terakhir bermuara di Ujung Pangkah Gresik.

Seiring dengan berjalannya sang waktu, Sungai Bengawan Solo tentu mengalami banyak perubahan. Itu akibat ulah masyarakat yang hidup dan berkembang di sekitar aliran sungai itu.

Perkembangan industri yang memicu kerusakan lingkungan Sungai Bengawan Solo tak bisa dihindarkan lagi. Akibatnya sungai ini tak terlihat “cantik” seperti jaman dulu. Meski demikian pamor sungai ini masih terasa hingga kini. 

Gerbang di perbatasan Bojonegoro dan Blora

Saat  mengunjungi sentra kerajinan kayu jati di Kecamatan Kasiman Bojonegoro, saya sempatkan untuk menikmati pesona Sungai Bengawan Solo ini dari atas jembatan Kota Blora.

Saya sedikit prihatin karena sungai yang bersejarah itu tak ubahnya sebuah sungai di wilayah perkotaan yang airnya sudah tidak bersih lagi. Lebar sungai juga semakin menyusut akibat pendangkalan dan kerusakan lingkungan di sekitarnya.

 


0 komentar:

Posting Komentar