Rabu, 14 Januari 2015

Ketika Perpustakaan Jadi Objek Wisata Keren di Surabaya




Anda semua tentu tahu apa itu perpustakaan. Istilah perpustakaan biasanya diartikan sebagai gedung tempat menyimpan beraneka buku (bacaan). Perpustakaan biasanya dibangun untuk kalangan tertentu atau khalayak luas (umum).

Nah bila kita berbicara tentang perpustakaan ini biasanya angan kita tertuju pada sebuah kotak dengan beraneka jenis buku yang tertata rapi pada rak-rak yang ada. Di sana kita akan melihat meja-meja beserta orang-orang  yang sedang duduk serius membaca buku atau literatur yang mereka inginkan.

Tak bisa dipungkiri kalau perpustakaan itu memang identik dengan sesuatu yang serius dan pastinya membosankan. Namun di Jalan Taman Mayangkara 6 Surabaya, Anda akan menyaksikan perpustakaan yang sama sekali jauh dari kesan membosankan itu. Penasaran? Yuk simak jalan-jalan saya kali ini.



Perpustakaan milik Bank Indonesia di Surabaya ini bisa dikata bukan perpustakaan biasa. Gaya arsitektur bangunannya khas dan tentu menarik bagi siapa saja yang memandangnya. Menurut catatan sejarah, gedung perpustakaan Bank Indonesia Surabaya ini sudah ada sejak tahun 1921.

Dulu gedung yang merupakan warisan Belanda ini menjadi rumah tinggal direktur de Javasche Bank. Seiring perjalanan sang waktu, sekitar tahun 1951 de Javasche Bank berganti nama menjadi Bank Indonesia.

Tahun 1975 sampai 2004 gedung perpustakaan Bank Indonesia itu dialihfungsikan sebagai Museum Mpu Tantular Surabaya. Sejak tahun 2012 gedung yang bentuknya unik nan menawan itu difungsikan sebagai perpustakaan Bank Indonesia karena Museum Mpu Tantular sudah memiliki gedung baru di Buduran, Sidoarjo-Jawa Timur.




Saat pertama kali memasuki gedung perpustakaan ini, di sebelah kiri Anda akan melihat kantin yang didisain sedemikian rupa. Ada beberapa meja lengkap dengan kursi-kursi bergaya simpel dan memberi kesan kuno.

Sementara di balkon gedung sebelah kiri tersedia kursi-kursi besi dan mejanya. Ini diperuntukkan bagi pengunjung yang memanfaatkan fasilitas free Wi Fi sambil menikmati suasana di luar gedung. Pintu utama perpustakaan yang berada persis di depan trap tangga masuk saat saya berkunjung ke sana dalam keadaan terkunci.

Saya memilih masuk melalui pintu sebelah kanan dari gedung ini. Setelah menyerahkan identitas diri dan mengisi buku tamu sejurus kemudian saya masuk lebih dalam ke ruang utama. Penasaran ingin tahu seperti apa dalamnya gedung ini.

Seperti perpustakaan umum lainnya, perpustakaan Bank Indonesia Surabaya juga memiliki koleksi buku yang jumlahnya sangat banyak. Namun dari sekian banyak buku yang ada di perpustakaan itu berkisar pada buku-buku perbankan, ekonomi, moneter dan keuangan.

Di beberapa sudut ruang perpustakaan bahkan di depan pintu masuk gedung ditempatkan sepeda ontel kuno (sepeda kumbang). Mungkin maksudnya agar pengunjung tak bosan dan tetap santai dalam menikmati bahan bacaan yang ada.


Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya ini bertambah spesial karena dilengkapi ruang baca khusus anak-anak. Tentunya meja, kursi dan buku-buku yang ada di ruang ini disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak. Ditunjang pula dengan sarana mainan yang merangsang minat baca bagi anak-anak.

Seperti diketahui bersama bangunan khas Belanda umumnya beratap tinggi dengan pilar-pilar penyanggah yang kokoh. Itu terlihat dalam interior perpustakaan ini. Lampu-lampu di ruang juga direncanakan pas seolah membawa pembaca kembali ke masa silam.

Bila mengecek satu persatu ruang dalam perpustakaan Bank Indonesia Surabaya ini, bisa dipastikan Anda akan enggan beranjak dari sana. Sebab masing-masing ruang baca didisain menarik agar tidak membosankan. 





Salah satu contohnya adalah penempatan miniatur kapal layar sebagai pemercantik ruang. Penempatan lemari buku berukuran sedang yang mempengaruhi elegan juga menjadi daya tarik tersendiri bagi perpustakaan ini.

Berwisata sambil belajar di perpustakaan Bank Indonesia Surabaya tentu sangat dianjurkan. Selain menambah wawasan tentang dunia perbankan, Anda dan pengunjung lainnya juga turut melestarikan bangunan cagar budaya Kota Surabaya ini.

0 komentar:

Posting Komentar