Sungai Bengawan Solo dari Jembatan Blora |
Sang maestro musik keroncong Indonesia, almarhum Gesang
pernah menciptakan lagu berjudul Bengawan Solo karena terinspirasi oleh sungai
ini. Beliau kemudian mempopulerkannya ke negara Jepang.
Uniknya lirik lagu Bengawan Solo bukan hanya ngetop
melainkan juga bisa diterima oleh masyarakat asal “geisha” itu. Anda pasti tahu
“Bengawan Solo”. Nama ini sangat akrab di telinga kita. Mulai anak-anak sampai
orang dewasa pasti pernah mendengarnya.
Kata Bengawan Solo yang saya maksud
ialah nama sebuah sungai yang ada di Pulau Jawa.
Kata bengawan berarti sungai besar dan panjang. Tak
berlebihan bila Sungai Bengawan Solo dikenal sebagai sungai terpanjang di Pulau
Jawa. Panjangnya mencapai 548 kilometer.
Jembatan Blora yang dibawahnya mengalir Sungai Bengawan Solo |
Sungai Bengawan Solo mengalir melalui 2 bagian hulu yang
letaknya di Wonogiri dan Ponorogo hingga ke daerah-daerah lain yang berada di
Jawa Tengah dan Timur dan terakhir bermuara di Ujung Pangkah Gresik.
Seiring dengan berjalannya sang waktu, Sungai Bengawan Solo
tentu mengalami banyak perubahan. Itu akibat ulah masyarakat yang hidup dan
berkembang di sekitar aliran sungai itu.
Perkembangan industri yang memicu kerusakan lingkungan
Sungai Bengawan Solo tak bisa dihindarkan lagi. Akibatnya sungai ini tak
terlihat “cantik” seperti jaman dulu. Meski demikian pamor sungai ini masih
terasa hingga kini.
Gerbang di perbatasan Bojonegoro dan Blora |
Saat mengunjungi
sentra kerajinan kayu jati di Kecamatan Kasiman Bojonegoro, saya sempatkan
untuk menikmati pesona Sungai Bengawan Solo ini dari atas jembatan Kota Blora.
Saya sedikit prihatin karena sungai yang bersejarah itu tak
ubahnya sebuah sungai di wilayah perkotaan yang airnya sudah tidak bersih lagi.
Lebar sungai juga semakin menyusut akibat pendangkalan dan kerusakan lingkungan
di sekitarnya.
0 komentar:
Posting Komentar